Ada satu mainan ga jelas yang suka dimainkan waktu jalan-jalan bergerombolan. Mari saya bongkar triknya disini. Mainannya biasa dinamakan "Berpikir Sebelum Menjawab". Saran saya, jangan terlalu dianggap serius. Jadi, permainannya adalah semacam satu orang akan bertanya satu pertanyaan bodoh, lalu akan dijawab oleh jawaban bodoh lainnya. Herannya, semua bisa sepakat bahwa jawaban itulah yang benar. Hahaha!
Ini adalah pembodohan massal secara terang-terangan. Yang kamu harus lakukan cuma melakukan literal apa yang disampaikan seperti nama permainan ini: Berpikir Sebelum Menjawab. Kamu cuma perlu mendengar pertanyaan, berpura-pura berpikir semisal mengerutkan kening, mengetuk-ngetuk kepala, garuk-garuk jidat, dst, lalu menjawab dengan jawaban bodoh.
Well, permainan ini cuma untuk mengocok perut dan mengusir kebosanan perjalanan dengan cara yang bodoh tapi efektif, karena sebagian besar pesertanya menertawakan kebodohan orang yang bertanya, menertawakan orang yang menjawab, dan menertawakan orang yang menganggap serius 'bagaimana jawabannya bisa demikian?'
Demikian halnya, ada banyak pertanyaan dan keputusan yang jika dilakukan terburu-buru tanpa berpikir akan jadi runyam. Persiapan tidak matang, pelaksanaan tergesa-gesa, hasil akhir amburadul. Ada pula terlalu banyak mikir sampai lupa harus bersikap apa. Lupa kalau musti aksi, bukan hanya visi. Cuma sibuk bermimpi. Entah dengan memfilosofiskan pertanyaan sampai penerapannya tidak terlalu praktis lagi. Meribetkan hal yang gampang, demikian saya menyebutnya.
Lalu ada pula yang menertawakan kebodohan diri sendiri. Bodoh melangkah. Bodoh berpikir. Bodoh bertindak. Bodoh bersikap. Bodoh mengambil resiko tanpa mempedulikan jalan yang di depan. Si bodoh terlalu bodoh untuk kuatir. Si bodoh terlalu bodoh untuk dipusingkan dengan beragam masalah. Si bodoh terlalu bodoh untuk berpikir tentang kesedihan. Si bodoh akan tertawa bersama pemberi pertanyaan bodoh sekaligus jawaban bodohnya. Si bodoh akan menertawakan mereka yang sibuk berpikir tanpa bertindak. Si bodoh akan menertawakan kebodohan dirinya sendiri. Toh, saya bodoh, pikirnya sebelum menjawab.
Ini adalah pembodohan massal secara terang-terangan. Yang kamu harus lakukan cuma melakukan literal apa yang disampaikan seperti nama permainan ini: Berpikir Sebelum Menjawab. Kamu cuma perlu mendengar pertanyaan, berpura-pura berpikir semisal mengerutkan kening, mengetuk-ngetuk kepala, garuk-garuk jidat, dst, lalu menjawab dengan jawaban bodoh.
Demikian halnya, ada banyak pertanyaan dan keputusan yang jika dilakukan terburu-buru tanpa berpikir akan jadi runyam. Persiapan tidak matang, pelaksanaan tergesa-gesa, hasil akhir amburadul. Ada pula terlalu banyak mikir sampai lupa harus bersikap apa. Lupa kalau musti aksi, bukan hanya visi. Cuma sibuk bermimpi. Entah dengan memfilosofiskan pertanyaan sampai penerapannya tidak terlalu praktis lagi. Meribetkan hal yang gampang, demikian saya menyebutnya.
Lalu ada pula yang menertawakan kebodohan diri sendiri. Bodoh melangkah. Bodoh berpikir. Bodoh bertindak. Bodoh bersikap. Bodoh mengambil resiko tanpa mempedulikan jalan yang di depan. Si bodoh terlalu bodoh untuk kuatir. Si bodoh terlalu bodoh untuk dipusingkan dengan beragam masalah. Si bodoh terlalu bodoh untuk berpikir tentang kesedihan. Si bodoh akan tertawa bersama pemberi pertanyaan bodoh sekaligus jawaban bodohnya. Si bodoh akan menertawakan mereka yang sibuk berpikir tanpa bertindak. Si bodoh akan menertawakan kebodohan dirinya sendiri. Toh, saya bodoh, pikirnya sebelum menjawab.
0 comments