Rasanya benar-benar nggak enak kalau dihantui ketakutan, yang beralasan atau terlebih lagi yang tak disertai alasan. Perasaan tertuduh lama-lama bikin orang jadi paranoid terhadap semuanya. Ketakutan demikian, yang dalam batas tertentu, sebenarnya justru luar biasa wajar dan adalah anugerah yang patut disyukuri. Penanda sederhana bahwa kita masih punya nurani yang terusik lalu dengan nggak sadar mengganggu siang malam sampai akhirnya kita angkat bicara kemudian mengakuinya.
Namun, seperti kita selalu bisa menekan nurani dalam batas yang halus, kelak ketakutan yang disembunyikan kemudian tumbuh jadi kompromi kemudian jadi mati rasa dan bebal terhadap setiap kesalahan. Jangankan yang disinggung langsung, yang tersirat pun tidak. Oh, betapa kita pada akhirnya kemudian terjebak dalam lingkaran daur yang sama. Inilah kabar sukacita Natal itu: Kasih sudah datang dalam dunia dan melenyapkan ketakutan. Ini bukan berarti menulikan nurani sementara terus bergelimang di dalam kesalahan, namun hanya karena Kasih yang sanggup menyempurnakan perbuatan kita yang terbatas dan kebaikan kita yang cacat. Selamat Natal, teman-teman! Kasih sudah datang!
0 comments