Lirik Kontroversi
Music
Lirik Kontroversi Minggu Ini: "Ku tak Pandang dari Greja Mana"
9:16 PMorangizenk
Ku tak pandang dari greja mana
Asal kau berdiri di atas FirmanNya
Kalau hatimu s'perti hatiku
Kaulah saudara dan saudariku
Kenapa Kontroversi?
Kayaknya sepintas agak-agak interdenominasi, bahkan juga menyertakan "Asal kau berdiri di atas FirmanNya". Tapi ada juga loh yang mengritik bagian "Kalau hatimu sperti hatiku". Siapa kamu sampai hatiku harus sperti hatimu? Kenapa harus patokan standarnya "hatiku"?
Dalam peribahasa, kita pernah dengar, "Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati (manusia), siapa yang tahu?". Bahkan Yeremia bilang begini mengenai hati, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, ... siapakah yang dapat mengetahuinya?". Wah, lumayan seru, ya.
Bicara soal hati manusia yang luar biasa subjektif dan berubah-ubah, rasanya agak super-ultra susah untuk bisa menyenangkan hati orang lain, apalagi menjadi seperti hati orang tersebut baru diterima sebagai saudara dan saudari. Firman Allah atau Alkitab memang tidak pernah berubah-ubah, manusianyalah yang berbeda-beda dalam menafsirkannya. Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat disangkal eksistensinya, tetapi kita selalu bisa menyikapinya. Saya jadi ingat satu semboyan dari Augustine dari Hippo yang selalu didengungkan dalam dalam menghadapi perbedaan-perbedaan semacam ini di pelayanan persekutuan kampus saya: “In essentials, unity; in non-essentials, liberty; in all things, charity — Dalam hal yang esensial, bersatu; dalam hal yang tidak esensial, dibebaskan; dalam segala hal, mengasihi". Ahh.. memang jauh lebih tepat kalau sebaiknya hati kita semua diubah menyerupai hati Kristus. Itu jauh lebih utama.
Solusi:
Yah, kalo sampe dipikirkan sedetil itu, lumayan make sense juga, sih. Mendingan ganti lagu saja, deh. Pernah dengar lagu ini?
"Aku gereja, Kaupun Gereja.
Kita sama-sama Gereja.
Dan pengikut Yesus di seluruh dunia.
Kita sama-sama gereja.
Gereja bukanlah gedungnya
dan bukan pula menaranya.
Bukalah pintunya, lihat di dalamnya,
gereja adalah orangnya!"
Lagu yang sama-sama ceria dan mengusung semangat interdenominasi dengan lebih jelas. :)
_______________________________________________________________________________
Kekristenan punya banyak lagu. Sejak Mazmur zaman Daud, Hymne zaman Fanny Crosby sampai Pujian di Zaman Sydney Mohede ini. Bersyukurlah bahwa Allah banyak menginspirasikan lagu-lagu bagus untuk manusia pakai memuji dan menyembah Dia. Tapi, namanya manusia dengan segala keterbatasan kita dalam menyusun kata-kata, sering didapati lirik lagu pujian yang salah kaprah atau konteksnya jadi agak ngaco.
Nah, berikut ini beberapa lagu yang liriknya agak kontroversi menurut beberapa pembicara yang pernah saya dengar atau pun berdasarkan apa yang sejauh ini saya pahami Alkitab katakan. Seri ini sama sekali tidak bermaksud untuk menghakimi sang penulis lagu, tapi untuk kita menghindari kesalahpahaman dan belajar kritis yang bertanggung jawab pula atas apa yang mulut kita nyanyikan. Ada diskusi, teman-teman? Silakan comment dan masukannya yuk! Dilarang menjelek-jelekkan denominasi lain yah :)
1 comments
Setuju dengan pendapat Heri! "Kalau hatimu seperti hatiku", terkesannya egois sekali ya, meskipun mungkin itu bukan maksud sebenarnya dari pencipta lagunya, tetapi mengundang salah paham karena keterbatasan bahasa (saya juga tidak tahu, harus tanya pencipta lagunya baru tahu, hehe).
ReplyDeleteUntuk mengundang diskusi nih... Haruskah kita seiman terlebih dahulu baru bisa menjadi seorang saudara? Amsal 17:17 berkata "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." :)