Pemikiran Robot dan Monster

Robot dan Monster: Kotak

12:56 PMorangizenk

Kita tinggal dalam rumah-rumah berbentuk kotak. Keluar masuk, duduk bercengkrama dan menatap alam luar lewat pintu, kursi dan jendela kotak. Kita memandang layar kotak ajaib yang berisikan berita yang tidak perlu kita telan dan suara yang tak perlu kita dengar. Kita bepergian dalam kotak beroda, berasap dan menghembuskan monoksida beracun. Kita saling berbicara dan mengetik pesan pada kotak. Makananku dan minumanku dikemas dalam kotak. Lembaran-lembaran buku kotak, radio kotak, kalender dan petunjuk arah kotak.

Kotak-kotak menginvasi seluruh Undercity dan Kota Sempurna. Tak ada satu pun yang tidak terjamah. Seperti virus kerompeng yang merasuk lalu menyebar sampai ke pembuluh-pembuluh. Lalu kotak itu menitis dalam setiap sirkuit Robot, darah Monster dan urat Cyborg. Ada kotak-kotak dalam masyarakat Undercity, Sempurna. Para monster tidak berani lagi bergaul terang-terangan dengan kaum robot. Seluruh sistem menjabarkan doktrinasi sahih yang memburuk-rupakan citra satu sama lain. Para tetua pun tidak membantu, alih-alih makin giat menyebarkan batas-batas dan pengkotakan yang berkembangbiak seperti kabut pekat. Parahnya, generasi yang sudah jadi lembek dan bodoh ini bahkan serta merta menelan begitu saja rupa-rupa pengajaran dan aturan-aturan usang itu. Ahh... Seperti tidak cukup saja penjajahan para raksasa di atas tanah sana yang memaksa bangsa Kafilah ini berdiam dalam terowongan. Masih saja perpecahan dan prasangka atas nama firasat dan akar-akar lama warisan leluhur sejak Tarian Purbakala.

Dahulu, kita percaya sabda para bintang di atas sana bahwa seluruhnya adalah satu tubuh yang sempurna. Tapi bahkan kini kaum Kafilah Undercity takut menyanyikan melodi pembebasan kepada Sang Sempurna, jangan-jangan nanti aku tertuduh terbang pada satu sayap. Seluruh kota cuma jadi sayup-sayup karena warganya berbisik malu-malu. Enggan bernyanyi lagi pujian yang lepas dan bebas. Tidak ada lagi tarian monster, tidak ada lagi himne robot. Seluruh kosmis Sempurna jadi tak berwarna, membosankan, mati dibekap kotak-kotak. Sesekali kita perlu bertanya kepada langit, benarkah bumi ini bulat dan galaksi ini seperti seonggok gumpalan gas, atau cuma kotak-kotak?

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Coffee Treat

Saya memberikan lisensi GAMBAR ILLUSTRASI dan WALLPAPER yang ada di blog ini di Attribution-NonCommercial-ShareAlike CC BY-NC-SA. Singkatnya, kamu bisa pakai, remix dan edit karyamu berdasarkan gambar illustrasi dan wallpaper yang saya buat dan post di blog ini secara gratis untuk projectmu secara NON-KOMERSIL. Kamu nggak mesti mencantumkan sumbernya, tapi saya bakal seneng banget kalo kamu cantumkan :)

Kalau ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu-ragu kontak saya di: himself@herikurniawan.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Contact Form