Berangan-angan seandainya dunia dipenuhi dengan orang-orang ala sinetron. Pasti hidup jadi jauh lebih mudah. Karena cuma ada dua kategori manusia: hitam atau putih. Orang jahat pasti akan sangat jahat sejahat-jahatnya, sedangkan si baik hati akan luar biasa-combo-super-ultra-mega-baik sebaik-baiknya. Nah, kalau sudah demikian, hindari saja orang jahat dan banyak-banyak bergaul dengan si baik. (Selain supaya bisa bantuin makhluk malang yang rentan disiksa berepisode-episode ini, dekat-dekat dengan si protagonis juga bakal bikin intensitas nampang di layar makin tinggi. Hehehe!)
Sayangnya, tabiat, watak dan akhlak itu terlalu kompleks untuk disarikan menjadi sekedar golongan hitam atau golongan putih di dalam realita. Mereka yang kita nilai sebagai panutan ternyata mengecewakan, atau ternyata orang-orang yang justru terdekat, malah nyatanya yang paling bangsat. Yah, sisi positifnya mungkin kita akan mendapati bahwa ternyata masih ada sisi baik dari mereka yang dulunya kita cap bajingan tengik. Hanya saja khayalan dan penghakiman itu sering terlalu menyilaukan, sampai-sampai kita jadi buta melihat warna yang sebenarnya. Benar juga, dunia kita ini beraneka warna, bukan dunia ala sinetron yang cuma hitam atau putih belaka. Jadi, sebelum mengecek warna orang lain, sudah pernah ngecek warna sendiri, belum?
0 comments