Aku dan kamu membentuk kita.
Kita kira pikir ini sepaham dan mata ini sepandangan
Jejakku dan jejakmu beriring temu di anak-anak tangga
Habis terbang rendah, kita terengah menggapai ujung-ujung jendela.
Aku dan kamu meneguk keringat dan menghirup kesakitan seperti air manis.
Bukan badai yang menakutkan
Tak juga sendu mampu meresahkan
Aku tak asing dengan pekikan sepi
Tak perlulah diusir rasa sendiri ini
Aku lihat retak-retak di senyummu
Mengapa tak kau buang saja?
Lagi kudengar senandung tercekat di tenggorokanmu
Sampai kapan dentingnya mau kau simpan?
Kalau boleh, aku meminta
Malam ini aku enggan berbicara
Aku denganmu di persimpangan jalan ini,
Biar aku nikmati kebisuan sebelum kita berpisah tujuan
Sungguh aku rindu dengan tajamnya kejujuran dan kerikil-kerikil ketulusan,
Terlalu lama kita saling menyiksa
berpisah jalan walau tetap saling bergandengan.
0 comments