Perkakas pecah belah dibuat demikian. Ringan, kuat, licin, dingin, awet, murah, namun ringkih. Yang jatuh kemudian jadi beling — kadang disengaja namun beling tak pernah sekalipun minta, berakhir berkeping-keping.
Awas ada beling, kata orang. Mereka ambil jalan memutar menghindari jauh-jauh dari beling. Perkakas yang berubah jadi beling yang hancur sekaligus mampu menghancurkan. Pecah dibalas luka sayat. Keping membalas codet. Yang melukai mungkin karena sejak awal telah retak berkeping.
Beling yang dulu disayang dan terpampang di lemari pajang, buru-buru disapu, diserok dan dibuang. Semua orang tak suka ada beling di sekitarnya. Semua — kecuali kuda lumping yang doyan makan beling.
0 comments