Suara dalam kepala melontarkan tuduhan
Bisa dijerang dan sengat menikam raga
Kukira sudah sirna berhenti berbicara
Namun nyatanya suara-suara terus ada
Kau harus egois dan menyayangi diri
Buat apa lelah percuma kemudian mati sendiri?
Jikalau bukan engkau, siapa lagi?
Bila tak sayang, manalagi yang peduli?
Yang berkorban di dunia ini cuma sia-sia
fatalis pragmatis peduli apa?
Masyarakat ini hanya mementingkan pantat sendiri
buat apa berdiri lalu pura-pura memberikan posisi?
Katanya kasih itu seperti bumerang
Yang kau tabur akan kau petik
Memang petik dan tuai tak pernah kenal musim
Korban hati, logika jangan
Berikan tenaga, nyawa jangan
Berlelah-lelah di bawah matahari seperti menjala angin
Pesan berbalas anggukan sama mulianya dengan mimbar pagi hari
Musnahkan sepi, jangan mau dibodohi pelayanan berkedok yang tak berarti
Sepi, lapar, dahaga, letih dan marah membuncah
Kata siapa sendirian itu berseorang diri
Banyak suara-suara dalam kepalaku
Mengoyak raga menjerang bisa
0 comments