Bayangin suatu hari, orang yang paling kamu segani datang ke depanmu, melepas sepatumu dan mencuci kakimu. (Ahahahahha.. siapa yah yang mau kayak gitu!!)
Waktu jaman Israel dulu, jalanan pastinya nggak semulus yang biasa kita lihat sekarang. Dengan alas kaki yang kebanyakan cuma sandal, debu dan bechek pasti pada nempel semua. Makanya di depan pintu setiap rumah disediakan air secukupnya untuk membasuh kaki sebelum orang masuk rumah. Seorang budak pemilik rumah menunggu di dekatnya, dengan sehelai handuk, siap mencuci kaki para tamu.
Waktu murid-murid-Nya sibuk bertengkar memperebutkan tempat yang terhormat, Yesus malah kasih teladan: siapa pun orang yang terbesar harus menjadi yang terkecil, dan pemimpin haruslah menjadi seperti pelayan. Yesus menanggalkan jubahNya dan membasuh kaki murid-muridNya. Dia yang adalah Tuhan lebih mendahulukan pelayanan sebagai tujuan daripada kehormatan dirinya. Tidak mempedulikan kesetaraanNya dengan Allah sebagai suatu hal yang patut Ia pertahankan, tetapi mau merendahkan diriNya jauh lebih rendah dari manusia pada umumnya untuk datang menyelamatkan manusia. Tuhan sudah lebih dulu melayani kita. Bagaimana dengan sikap kita selama ini ( yang ngaku-ngaku ) sebagai pelayanNya?
Motif batik yang dipakai Yesus & di background namanya motif kawung. Motif ini melambangkan keperkasaan dan keadilan. Motif kawung ini juga dikenakan oleh para punakawan, abdi setia kerajaan dalam pewayangan Jawa.
3 comments