Siapa suruh beli kucing dalam karung. Nggak ada yang bisa menerka kucing apa yang bergelut terselubung. Belang hitam atau loreng. Yang hidungnya berair atau matanya jereng. Kucingku kucing keriting. Mukanya hancur, giginya runcing. Menyeringai tolol minta dipukul. Sekali menjilat gemetar dengkul. Kucing keriting minta dibelai. Minta susu lalu roti selai.
Dasar kucing kampungan banyak maunya! Gila hormat, cinta sanjungan, haus kuasa! (Sigh!) Gw menyesal pilih kucing dalam karung. Tanpa tau loreng nista bertudung. Jahanam bertaring yang menghisap sampai busung. Kucing belang banyak di pasar. Kucing kampung menggarong di selasar. Lihat kanan tengok kiri tingkahnya liar. Kucing tua kucing buta. Ada kucing yang habis mencuri. Kucing rusak disana-sini. Tak akan selesai mata mencari. Tak akan habis keluh ini.
Wahai tuan, wahai nona! Hati-hati kalau memilih dan melempar suara. Otak ada buat dipakai. Menyesal di ujung, janganlah sampai! Siapa yang tahu kalau ternyata itu kucing mati.
Dasar kucing kampungan banyak maunya! Gila hormat, cinta sanjungan, haus kuasa! (Sigh!) Gw menyesal pilih kucing dalam karung. Tanpa tau loreng nista bertudung. Jahanam bertaring yang menghisap sampai busung. Kucing belang banyak di pasar. Kucing kampung menggarong di selasar. Lihat kanan tengok kiri tingkahnya liar. Kucing tua kucing buta. Ada kucing yang habis mencuri. Kucing rusak disana-sini. Tak akan selesai mata mencari. Tak akan habis keluh ini.
Wahai tuan, wahai nona! Hati-hati kalau memilih dan melempar suara. Otak ada buat dipakai. Menyesal di ujung, janganlah sampai! Siapa yang tahu kalau ternyata itu kucing mati.
0 comments