Paling gampang bersyukur buat masa lalu. Karena, semuanya telah lewat. Yang buruk atau yang bagus. Yang memalukan atau yang membanggakan. Semuanya sudah jadi kenangan tempo hari. Bersyukur untuk setiap hal yang baik karena Tuhan telah sertai dan pimpin. Bersyukur untuk setiap hal yang buruk karena toh, setidaknya semuanya sudah berlalu.
Paling gampang bersyukur buat masa kini. Karena saat ini adalah anugerah. Bersyukur untuk setiap kesempatan dan waktu yang diberikanNya sekarang. Bersyukur ketika senang dan bersyukur walaupun dalam kesusahan. Kelak, ketika kita terbiasa bersyukur, situasi sesulit apa pun, tidak akan menjadi terlalu berat untuk dilampaui bersama Allah. Namun, dalam hidup yang tanpa ucapan syukur, tidak ada suatu keadaan baik yang layak untuk disyukuri. Bersyukur untuk saat ini. Toh, setidaknya saat ini kita masih hidup dan bernapas untuk menikmati segala rasa 'senang' dan 'sakit' ini.
Yang agak susah itu bersyukur buat masa depan. Karena kita tak tau apa yang menanti di depan sana. Mungkinkah kesenangan yang lebih besar lagi, atau mungkin bayang-bayang ketakutan akan penderitaan dan kesukaran yang tak terkira? Masa depan menyimpan misteri yang tidak terselami. Rasa penasaran yang besar tidak mampu menembusnya. Tapi, seperti kata C.S Lewis, cara kerjaNya bukan dengan memberitahukan masa depan pada kita, tapi Ia memberitahukan apa yang harus kita lakukan. Bersyukurlah karena masa lalu, masa kini, dan masa depan kita ada dalam tanganNya. Lalu aku menengok ke belakang, melihat penyertaan Allah selama masa lalu dan masa kini. Memandang masa depan, menghela napas panjang sejenak dan... yah, rasanya bersyukur untuk masa depan itu juga gampang. Toh, Dialah yang memegang masa depan kita.
0 comments