Pada saat kapan yang menyebabkan manusia paling sering melupakan Tuhan? Sebagian besar jawaban adalah saat manusia dalam keadaan senang. Hanyut dalam euforia, maka manusia lupa bersyukur atas pertolongan dan penyertaanNya.
Lalu, pada saat kapan yang menyebabkan manusia paling sering mengingat Tuhan? Kebalikkan dari jawaban sebelumnya: saat manusia dalam kesusahan. Karena mereka membutuhkan pertolongan dan jalan keluar sesegera mungkin dari Oknum yang lebih berkuasa daripada mereka sendiri atas persoalan. Manusia ditempa menjadi semakin rohani. Namun bagi mereka yang sebelumnya telah mengingat Allah dalam kesesakkan mereka, saat senang justru adalah saat-saat untuk bersyukur dan mengenang Allah lebih banyak. Allah telah menolong dan melepaskan mereka dari kesulitan.
Sebagai gantinya, bagi mereka, saat paling sering yang menyebabkan manusia melupakan Tuhan adalah saat-saat standar. Keadaan dimana semuanya berjalan lancar, tanpa masalah namun juga tanpa luapan kebahagiaan yang berlebih. Tidak ada yang dikeluhkan, juga tidak ada yang disyukuri. Jebakan hidup yang datar, lancar dan rutin seperti berputar-putar di padang gurun tapi tetap hidup. Pada saat-saat demikianlah, ritme yang terprogram seperti mesin itu perlu dihentikan sejenak untuk rehat. Menikmati istirahat, mengambil sabat dan berdiam di hadapanNya. Kemudian belajar mengingat kembali rute yang telah ditempuh dan kasihNya yang senantiasa menyertai sampai sejauh ini.
Mungkin saja, ada banyak sekali berkat dan pertolongan yang terlupakan yang baru disadari kembali. Hahaha! Beginilah manusia, pada dasarnya pelupa dan tidak tahu berterima kasih.
Aku mau mengingat perbuatan-perbuatan-Mu TUHAN, mengenang keajaiban-keajaiban-Mu di zaman dahulu. Aku mau merenungkan segala yang Kaulakukan, dan memikirkan karya-karya-Mu yang hebat. Mazmur 77:12-13 (BIS)
0 comments