Kita mabuk dalam nostalgia dan gemar berlarut-larut tenggelam dalam kenangan manis masa yang lama. Memori itu ibarat badai waktu yang menyesatkan kita, sementara tahun demi tahun adalah gurunnya. Kalem, teduh, luas tak terkira, tetapi juga sekaligus liar, menyengat dan tidak ada ujungnya.
Lucunya, otak ini cenderung manipulatif. Pikiran ini jarang netral dan cenderung tidak objektif. Dasar manusia pelupa, sukanya memfilter apa yang ingin diingat saja. Kita mampu memfokuskan serpihan serpihan kenangan indah di masa lalu kemudian lupa melengkapi bagian tak elok yang juga menyertainya di masa itu. Sementara itu, kita justru sering menggembar-gemborkan keadaan sulit di masa sekarang lalu luput mensyukuri keadaan baik yang turut datang. Kita meromantisir segala macam nostalgia dan tanpa sengaja memolesnya menjadi hal yang jauh lebih indah daripada sebenarnya. Entah mengapa kita kebanyakan justru ingkar dan hendak melarikan diri jauh dari pahit dan manis kenyataan masa kini. Ujung-ujungnya kita hanya berputar-putar dalam ilusi bernama penyesalan dan keluhan.
Memang ada ingatan-ingatan yang tidak gampang hilang dan sebaiknya tetap tidak dilupakan. Nostalgia dan memori berharga di masa lalu mengajarkan kita bersyukur bahwa perjalanan yang sudah ditempuh ini indah; sedangkan setiap musibah dan kenangan dari mereka yang kita kira teman membuat kita jadi dewasa. Tidak ada masa lalu yang perlu disesali dan tak perlu buang-buang waktu mengeluh atas keadaan saat ini. Semuanya itu harusnya mempersiapkan kita menelusuri belantara tak dikenal bernama masa depan dan bayang-bayang kepastian dari panggilan tanah perjanjian. Ingatan-ingatan itu - baik yang baik maupun yang buruk, baik masa lalu maupun masa sekarang, semestinya semakin memantapkan langkah mengejar rumah alih-alih tenda, menegaskan ayunan kaki dengan riang gembira sebab membayangkan kelimpahan susu dan madu alih-alih menangis minta pulang karena mengingat ikan, mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih yang dimakan dengan tidak membayar apa-apa.
0 comments