Dalam kebingungan, Abraham memilih untuk taat dengar-dengaran. Allah meminta Abraham mengorbankan anak semata wayangnya, sang putra penerus yang dijanjikan, yang kehadirannya dinanti lama nian. Berbekal kayu api dan belati, Abraham dan Ishak pergi mendaki. Tepat ketika pisau telah dihunus, Allah menghentikan Abraham dan menilai ketaatannya tulus. Kemudian berjanjilah Allah bahwa oleh keturunan Abraham, semua bangsa di muka bumi beroleh berkat. Bergirang dan bersorak ria, Allah ternyata telah kirimkan kita Kristus, Sang Juruselamat!
Hari ini Putra tunggal Allah telah lahir bagi dunia, diberikan kepada umat manusia sebagai karunia cuma-cuma. Di atas gunung, darah anak tunggal Abraham tak jadi tertumpah. Sebab kelak sesungguhnya yang tertumpah justru darah Anak tunggal Allah. Awan maut dan kabut pekat tersingkap. Di dalam Dia, kita beroleh harap. Janji Allah telah jadi genap.
0 comments