Imlek merupakan hari perayaan tahun baru yang banyak dinantikan oleh masyarakat, khususnya para keturunan Tionghoa. Hari pergantian tahun ini di Cina dikenal dengan nama Guo Nian atau Xin Jia yang artinya memasuki bulan yang baru.
Selain pergantian tahun, Imlek juga merupakan penanda pergantian musim yang ditandai dengan hari musim semi atau biasa disebut Chung Ciea. Biasanya akan diadakan beragam pesta tradisional Cina di ajang festival musim semi atau perayaan Imlek.
Setidaknya, selain saling bertukar ucapan selamat tahun baru, ada beberapa tradisi yang kerap kali dilakukan oleh mereka yang merayakan Imlek. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Membersihkan Rumah
Ada kepercayaan bahwa dengan membersihkan rumah, maka kebahagiaan akan datang. Mereka menganggap bahwa rumah yang kotor akan penuh dengan kesialan, sehingga membersihkan rumah diharapkan bisa menghilangkan sial di tahun mendatang.
Selain itu, biasanya ada juga yang membuang beragam perabot yang sudah usang untuk membuat ruang bagi rezeki dan keberuntungan.
Mendekorasi Rumah
Setelah rumah bersih, masyarakat mengalokasikan waktu untuk mendekorasi. Hal ini dilakukan agar banyak orang tahu kita sedang merayakan Imlek.
Berbagai ornamen yang dipercaya keberuntungan dan rezeki dipasang. Mulai dari gorden, pita, sampai lilin. Biasanya warna merah dan emas mendominasi. Dua warna ini dipercaya bisa mendatangkan keuntungan dan rezeki di masa depan. Selain itu, warna ini juga dipercaya ditakuti oleh pembawa sial.
Angpao
Angpao adalah uang dalam amplop berwarna merah. Amplop berisi uang ini nantinya akan diberikan pada kerabat dan keluarga yang belum menikah.
Berbagi angpao dipercaya bisa memberikan keuntungan di kemudian hari. Jumlah uang atau besarnya nominal uang di dalam angpao tidaklah penting. Yang penting adalah berisikan uang kertas, bukan logam, dan juga tidak mengandung angka empat di dalam amplopnya. Angka 4 diyakini sebagai angka sial.
Makanan Imlek
Seperti ketupat dan opor di hari lebaran, Imlek juga memiliki makanan khasnya. Biasanya makanan yang disajikan terdiri dari 12 jenis hidangan. Jumlah makanan ini melambangkan 12 shio yang ada.
Hidangan ikan dan ayam akan dimakan dan disajikan utuh dari kepala hingga kaki atau ekornya. Di hari Imlek, tidak ada yang menyajikan dan memakan bubur karena bubur diyakini sebagai simbol dari kemiskinan.
Barongsai dan Liong
Festival Imlek yang meriah biasanya akan menampilkan atraksi barongsai dan liong. Pertunjukkan naga dan singa ini biasanya merupakan acara yang ditunggu-tunggu di festival Imlek.
Liong dan barongsai dipercaya sebagai lambang kebahagiaan dan keberuntungan. Keduanya dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat.
Berkunjung
Sama seperti lebaran, biasanya keluarga akan mengunjungi sanak saudara dan kerabatnya yang lain saat Imlek. Hal ini guna menjaga tali silaturahmi dan persaudaraan sehingga tidak heran jika pada saat Imlek, biasanya akan ada banyak orang yang juga mudik untuk mengunjungi kerabat dan keluarga dekatnya.
Tidak Tidur
Tidak tidur saat menanti pergantian tahun agar anak-anak dan anggota keluarga lain bisa mendoakan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Biasanya, sambil menunggu pergantian tahun, anggota keluarga akan berkumpul bersama, berbincang, bercengkerama menanti tengah malam. Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur atas adanya waktu untuk bisa terus bersama bersama keluarga.
Petasan
Menyalakan kembang api juga dipercaya sebagai salah satu hal yang bisa mengusir roh jahat. Dengan memasang petasan, harapannya tidak ada roh jahat yang mendatangi di tahun depan.
***
Unik sekali tradisi yang berkaitan dengan Imlek, ya! Apapun tradisi yang diyakini, yang terpenting adalah saling menghormati satu sama lain, baik sesama yang merayakan Imlek, maupun yang tidak merayakan.
0 comments