Rindu Kubalik Rindu Terbalik

Adakah cara menakar rindu?
Aku berjingkat sambil bertumpu pada ujung kaki yang naik turun. Keringat menetes di pelipis dan tanganku bergetar tak sanggup menyembunyikan hasrat dan tekad. Aku ingin bersua walau hanya sesaat, bercakap walau hanya melirih, dan tertawa walau hanya semilir. Siang malam aku bertanya sambil menimbang-nimbang berbagai sisa ingatan tentang kita yang kumiliki. Sayangnya, kantungku ini cuma ada penyangkalan, pengalihan, dan sisa-sisa masa bodo.

Kangen itu mahal dan efek sampingnya sakaw. Hendak kuperbaiki kembali lagi namun membayangkannya saja membuatku merasa hina dan tak tahu diri. Mendecak lidahku karena kecewa, ckckc! Aku meratap dalam asing, miskin dan pilu di silam lalu seusai senja. Ingin kuputar waktu atau perlukah kutebus yang sudah terlanjur rusak? Aku khawatir, kini rindu tak lagi sanggup kubayar karena telah habis memori tak berbekas. Yang pernah singgah dalam wujud, sekarang tak beraga dan kelu dalam kata dan foto. Rindu ini ingin kubalik atau kubalik saja rindu kuingin. Hilang logika, hilang kesadaran, hilang rasio.