Kata orang, kita cenderung menangkap lebih banyak dari sikap dan raut daripada kata. Makna mampu berganda namun intonasi memperanakkan informasi. Kerling, kerjap, kernyit, dengus, deham dan teleng berkisah lebih banyak dari prosa.
Dalam kelu, aku mendekam potongan-potongan isyarat. Rautmu tak tertebak dan dalam kata ada rahasia. Mencoba menafsir, aku tak berkutik. Kubolak-balik tak kupahami. Datang terusir, tak lagi datang dipanggil. Bicara salah, diam justru bikin masalah.
Kutuangkan sebaris pikiran dalam ketikkan. Tanpa perlu menyunting isyarat, raut dan sikap. Menipu diri lewat sandi sama lazimnya bertopengkan emoji. Kita bebas tertawa walau dalam gundah. Jangan lupa sertakan ibu jari teracung atau mengetikkan titik dua tutup kurung.
1 comments
Nanti ane dtg lgi bro
ReplyDelete